Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

percakapan kedai kopi

kedai kopi yang baru buka di jalanan terramai di kota Depok itu tampak sepi pengunjung. hanya ada seorang pria yang asik dengan rokoknya sambil memandangi gadget yang terhitung canggih pada masanya. ia mengisap rokoknya dan menghembuskan asapnya. begitu seterusnya. secangkir cappucino di depannya dibiarkan begitu saja. mengepulkan uap harumnya hingga hilang sama sekali. sang pria terlalu fokus pada kotak 5 inch di genggamannya. sementara itu sang pemilik kedai kopi berkali-kali melirik ke arah jalanan. berharap sekelompok orang yang lalu lalang akan menyempatkan diri mampir ke kedai kopinya. malam ini adalah penghujung hari dari sebuah hari libur. sang pemilik berharap kedainya malam ini akan diramaikan oleh banyak orang yang menikmati hari libur. namun malam ini harapannya tidak terpenuhi. padahal ia sudah punya berbagai paket promo yang ditawarkan. belum lagi packaging yang menarik untuk menu-menunya. lalu harapannya kembali muncul ketika ada 3 orang perempuan berlari-lari kecil...

ingat setahun lalu

buka-buka daftar postingan blog dan sampai ke postingan tertanggal 12 Mei 2013. judulnya 'Iri' isinya tentang rasa iri hati diri ini kepada teman-teman yang udah punya kerjaan, udah S2.. sementara saya masih nganggur aja gak ngapa-ngapain setahun kemudian, Mei 2014 saya udah kerja di salah satu perusahaan yang asetnya 4T dengan posisi 'red carpet' meski belom kesampaiann untuk S2 tapi, ga ada alasan buat iri lagi kan? sebenernya alasan buat gak iri bukan karena udah kerja sedangkan dulu belom tapi karena kita selalu bisa menemukan alasan untuk bersyukur apapun kondisi kita saat ini saya bersyukur udah dapat kerja, at least lebih baik dari setahun sebelumnya tapi kalau pun  udah kerja tapi gak bersyukur, rasa iri itu pasti tetep ada jadi, bersyukurlah ya :) dan bersabarlah sedikit demi sedikitsaya mulai diberikan apa yang saya inginkan selama ini maka selain bersyukur, percayalah bahwa kalau kia punya keinginan baik yang benar-benar kua...

simple maze

"still working huh?" Tito menarik kursi terdekat dan duduk di depan Rahma Rahma mendongak dari setumpuk berkas dan memandang kaget sekaligus heran ke makhluk di depannya ini. "how do you know I'm still here?" Tito mengangkat bahu lalu bersandar sambil menjadikan tangannya alas untuk bersandar. "your Path," Rahma terdiam. ingat bahwa sekitar 15 menit lalu ia baru meng-update Path-nya dengan lokasi dan menunjukkan ia masih di kantor "its Friday night, Rahma.." "I know, then?" jawab Rahma lalu melanjutkan pekerjaannya "everybody was out for some fun," "working is fun for me," "is it the job that interesting or you just need to forget something?" Rahma menepuk berkas yang tebal itu dengan keras. baru seminggu pertunangannya dibatalkan dan maksud Tito barusan pasti mengarah kesana. "lo mending pulang aja deh. gw masih mau kerja. daripada lo ganggu," desis ...

don't fall

"gw stres nih," Jena memelototi laptop dengan mata dibuka selebar mungkin Maria menghampiri Jena dan memperhatikan layar laptop. yang muncul adalah wallpaper laptop tanpa file apapun yang terbuka. "huft, stres karena kerjaan apa si Aryo?" tanya Maria malas-malasan sambil kembali ke mejanya. "both," kata Jena sambil menelungkupkan wajah di atas meja "ya udah, balik aja yuk, udah jam 8 juga," Jena mengangguk tanpa mengangkat wajahnya dari meja. *** 52 weeks ago "kenalkan, ini temen kuliah gw, Aryo. Aryo, ini Jena. Jena, ini Aryo," Jena menatap Aryo sekilas lalu mengulurkan tangannya dan tersenyum. "Jena," "Aryo," balas Aryo sambil tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang putih dan rapi. "ini Aryo yang gw bilang suka bantu-bantu bisnis gw, bentar lagi dia mau ngalahin gw nih," Karisma menyenggol pelan bahu Aryo dan dia hanya tertawa. Jena mengangguk-angguk. ...