Wisata Sejarah Chapter I: Keliling Kota Tua!

Berawal dari obrolan random sama Nuu waktu keliling naik bis tingkat, mengajak Ryan yang hobi banget sama Sejarah. Kita berencana untuk menyusuri tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Tempatnya terserah Ryan aja mau dimana. Kita serahkan rundown dan itinerary-nya ke Ryan.

Hari Minggu tanggal 17 September itu kami memutuskan untuk ketemu di Stasiun Jakarta Kota jam 9 pagi. Supaya masih teduh dan jalan-jalannya bisa agak lamaan juga. Apa daya ternyata aku baru sampai jam 11 siang karena keretanya LAMA BANGEEETTT!!! Dari Stasiun Tebet ke Stasiun Jakarta Kota itu lama banget ya ampun aku gak ngerti lagi. 

Setelah ketemu sama Ryan dan Nuu, langsung kita menuju tempat pertama wisata sejarah ini. Rinciannya di bawah ya. 

PS: Aku gak akan jelaskan secara detail sejarah untuk setiap tempatnya. Lebih ke arah pengalaman pribadi ketika datang ke tempat itu aja. 

1. Kopi Es Tak Kie.
Tempatnya ramai sekali! Memang bukan tempat nongkrong yang lama-lama. Begitu makanan dan minuman habis, langsung berdiri untuk kasih tempat ke pengunjung lainnya. Kami di sini pesen es kopi aja sambil liat-liat foto dan interior. 






2. Museum Wayang
Ada di daerah utama Jakarta Kota, begitu masuk setelah bayar tiket Rp 5.000,- disambut dengan dua wayang golek ukuran super besar! Kunjungan ini barengan anak SD juga yang sepertinya lagi wisata, jadi suasananya rame banget! Haha. Bener-bener ditampilkan berbaga jenis wayang dari berbagai daerah. Ada juga silsilah pewayangan. Jadi wayang itu gak septar Cepot, Gareng, Petruk aja guys. Tapi cukup pelik tapi kalau mau dipelajari sih seru. 










3. Museum Bahari
Nah di sini juga sebenrnya seru banget. Buat temen-temen yang belajar sejarah perkembangan kelautan di Indonesia (yang merupakan negara kepulauan), tempat ini pas banget. Ada berbagai kapal yang digunakan, ada tokoh-tokoh yang berperan di sejarah pelayaran, baik di Indonesia maupun dunia, ada cerita-cerita. Didukung bentuk patung, penjelasan berupa buku. Sayangnya pas kami datang, Museum Bahar sedang direnovasi. Jadi pamerannya kurang terurut secara sistematis.

















4. Menara Syah Bandar
Kata Ryan, ini untuk memantau Pelabuhan SUnda Kelapa jaman VOC dulu. Walaupun sekarang udah gak terlalu deket laut. Naiknya lumayan ya, sekitar empat lantai. Tangganya bolong-bolong jadi hati-hati aja kalau mau naik. Pas udah di atas, kami sedikit duduk dan ngobrolin tesis (wadaw!). PAs duduk itu, kerasa banget goyangnya waktu truk lewat. Agak bikin deg-degan ya. Hahaha. Tapi anginnya kenceng dan kerasanya adem aja di sini. Di sini juga kami istirahat lagi untuk melaksanakan shalat. Musholanya berupa rumah panggung dan cukup nyaman.













5. Jembatan Kota Intan
Ada yang kocak sih di sini. Pagarnya ketutup waktu kami sampai. Bingung kan. "DUh ini dikunci ya." Aku liat di pagar sebelah kiri, ada selotnya, aku angkat dan tarik, jadi pagarnya bisa dibuka. Pas udah masuk, si Ryan manggil. Dia nunjukkin bahwa pagar yang sebelah kanan gak dikunci sama sekali dan bisa dibuka tutup dengan mudahnya. Hahaha. Kenapa gak sadar ya. Dodol. Jembatan ini dulu bisa dibuka tutup untuk mempersilakan kapal lewat. Tapi sekarang karena sudah tidak ada kapal lewat dan sungainya pun sudah ditutup eceng gondok, jadi jembatan ini lebh ke arah peninggalan sejarah saja.








6. Toko Merah
Dindingnya berbata-bata dan berwarna merah. Cukup instagrammable. Sekarang kadang dipakai untuk tempat pertemuan gitu katanya.






Selesai foto di Toko Merah, tadinya mau cari makan di Bakmi Gadjah Mada yang beneran. Tapi karena udah agak siang dan aku janji mau ketemu Shasha, jadai makannya dialihkan ke......KFC! Mainstream banget ya. Haha. Yang penting kenyang. Setelah makan kami pun menuju tujuan masing-masing. Nuu ke arah Tanah Abang, Ryan ke Bekasi, Mimi ke Tebet.








Lanjut kemana lagi kita?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq

cumlaude dan IPK tertinggi

mimpi mimi apa?