Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Cerpennya Diterbitkan Euy!

Gambar
Alhamdulillah. Salah satu cerpen yang aku tulis di atas motor Gojek dalam perjalanan menuju ke kantor, terinspirasi dari hujan dan plot twist-nya aku suka banget, terpilih untuk dipublikasikan di salah satu buku kumpulan cerpen dari Ellunar Publisher. Cerpen ini ceritanya tentang Berlia dan Canra. Mungkin sekilas keliatannya nama-nama mereka kurang satu huruf ya, biasanya orang namanya Berlian dan Candra. Tapi nama mereka memang begitu kok. Bukan typo. Setting ceritanya di daerah Mega Kuningan karena saat ini kerja di daerah situ. Cerpennya ditulis bukan karena lagi naksir bos juga ya. Namanya juga random aja. Tapi kerandoman di cerpen ini entah kenapa aku suka banget. Semoga kalian juga suka. Dari 5 (lima) seri buku, cerpenku masuk ke seri Blue Sea. Buat teman-teman yang mau beli karena mau baca cerpen aku (ciye) atau cerpen karya teman lainnya, perhatikan hal-hal ini ya: Harganya Rp 59.000,- Pemesanan di hari Senin-Sabtu, jam 09.00 - 17.00 WIB Pemesanann melalui akun L...

Wrong Move

"Mas Resa dan Kak Tasia duluan aja balik ke kantor," aku segera meraih tangan Naka dan menggerakkan tangan untuk mengisyaratkan agar mereka berdua meninggalkan aku.  Mas Resa, Tasia, dan Naka semuanya hening beberapa detik setelah aku bilang Naka adalah pacarku.  "Begitu?" Tanya Mas Resa akhirnya. Aku mengangguk. "Jangan terlalu lama. Nanti Ari cari,"  Aku mengangguk lagi. Mas Resa dan Tasia berbalik menuju lift dan aku segera menarik tangan Naka menjauhi mereka.  "I'm sorry. I'm so so so sorry," aku membungkukkan badan dalam-dalam. Merasa super bersalah berpura-pura seperti itu.  "Aku pikir kamu sudah bisa menerima kenyataan, Run," kata Naka. Nada bicaranya seperti ikut sedih tapi kata-katanya cukup menusuk.  "Seharusnya." Aku mengangkat tubuhku dan menatap Naka. "Aku bisa menerima Mas Resa punya pacar. Tapi melihat langsung pacarnya dan melihat mereka berinteraksi, rasanya membu...

IN ` A ` GU ` RA ` SI

Gambar
adalah. - menandakan selesainya perjalanan yang kami jalani selama 6 bulan - menandakan dimulainya perjuangan yang sebenarnya - sebuah kegiatan berisi pengukuhan - saatnya menampilkan performa yang maksimal untuk memukau para juri.   menjelang inagurasi ini ternyata rasanya juga campur aduk. - dari mulai penasaran jadi diangkat karyawan tetap apa nggak nih - pas perform nanti mau nampilin apa - eh ternyata gabung sama kelompok lain - pas tampil butuh properti dan wardrobe apa aja nih galak-galaknya dan nyinyir-nyinyirnya saya keluar nih menjelang inagurasi. tepatnya menjelang perform. karena buat saya pribadi, saya mau performance yang keren banget! urusan menang hadiah atau gak belakangan lah. tapi harus menang sih. wkwkwkwk. ditetapkan lah konsep performance (yang diubah 3x), latihan yang seadanya, mendadak mixing VO dan lagu dan efek suara, properti yang ngumpulin sana sini, dan berdoa yang banyak. alhasil di 22 November...

Kinda Bad Beginning

“Good morning, Mas Ari,” sapaku pada si bos yang sepagi ini sudah duduk di mejanya. Mengecek berbagai email yang pastinya sudah datang bertubi-tubi. “Eh, Aruna. Gimana jalan-jalannya?” Mas Ari menyempatkan diri menghentikan rutinitasnya untuk menyapaku. Aku menghentikan langkahku. Menghadap Mas Ari sambal memainkan segelas Starbucks Venti Hot di tanganku. “Great, Mas.” Saking respeknya aku dengan atasanku ini, aku menarik kursi dan duduk di hadapan Mas Ari. “Vienna sangat indah, pasti. Temenku juga banyak nemenin dan kami banyak cerita.” “Cool kan? Sekali-kali memang harus nyempetin jalan-jalan, Na,” Mas Ari tersenyum. “Bener banget, Mas. Daripada kerja mulu kan?” Aku tersenyum sedikit. “Yah lo jangan nyindir gue gitu lah,” Giliran aku yang tertawa. “Sekali-kali Mas juga jalan-jalan dong. Ajak anak istri,” “Iya iya. Bulan depan gue udah pesen tiket ke Jepang. Seminggu gue cuti. Seneng kan lo,” Mas Ari ikut tertawa. “S...