Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

friksi

Rahma membuka pintu kamarnya untuk menuju dapur ketika tiba-tiba dia berteriak melihat seseorang sedang duduk menonton TV di ruang tamunya. "Tito! ngapain lo disini?" teriak Rahma. yang dipanggil cuma menoleh sebentar lalu kembali memandangi TV. "nonton TV," jawabnya santai. Rahma buru-buru menghampiri Tito dan berdiri di depannya dan berkacak pinggang. "lo gak bisa masuk gitu aja dong," seru Rahma. "bisa," "nggak!" "bisa Rahma sayang. jangan lupa, ini apartemen yang dibeliin orang tua kita buat kita berdua setelah menikah nanti, meski kamu berkeras nempatinnya dulu. dan aku juga punya kuncinya. oke? so, sekarang minggir ya," Tito memandang Rahma sekilas lalu berusaha untuk memandang TV. Rahma menutupi kemana pun arah pandang tito. "hhh, pertunangan itu lagi. iya kalau kita jadi nikah. tapi tetep aja kamu gak boleh main masuk aja. masih pagi pula!" aku abis lembur ngurusin kli...

Sapu, Sate, dan Sepatu

Amel "Meeeeel, ini kamar lo kotor banget siiiihhhhh. rambut dimana-mana, debu, kertas handout. lo gak pernah bersih-bersih yaaa?" Lena memasuki kamar kost Amel sambil berjinjit dan memandang ngeri ke setiap penjuru kamar Amel. sahabatnya di kampus. diomeli oleh Lena, Amel hanya melirik sekilas lalu kembali menekuni komik Conan terbaru yang ia beli. "gak punya sapu." "beli siiih. komik bisa, beli sapu susah amat," Lena buru-buru menjatuhkan diri di atas kasur dan mengangkat kakinya agar terjauh dari kericuhan di kamar Amel. "kalo komik bisa ditaro di tas, Len. kalau beli sapu, masa dimasukkin ke tas?" sahut Amel cuek.  "ya tapi kan gak gini juga. jorok lu ah. gimana mau punya pacar," balas Lena masih sambil memandang jijik ke lantai kamar kos Amel. "yang penting gw punya lo kan Len," kata Amel sambil terkikik. Adel "I need to buy a new pair of shoes," kata Adel lebih kepada dirinya sendiri. bukan ke...