Resume Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq

Di bulan Ramadan ini, aku baru menamatkan sebuah buku yang isinya luar biasa, yaitu biografi dari salah satu khulafaur rasyidin: ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ. Ditamatkan di pelataran Masjid Salman ITB jam 03:37 dini hari.

Tapi hey, salam dulu dong ya. ASSALAMU'ALAIKUM! Blog aku ini kayaknya udah berdebuuuu banget! Post terakhir sebelum ini adalah tahun 2022. Ya Allah, padahal blog ini salah salah satu sarana penulisan dan keluh kesahku. Sekarang, setelah bisa buka lagi, pengennya ngaktifin lagi media menulis ini. Karena menulis adalah hobiku nomor dua setelah membaca, jauh sebelum rutin nonton film-film dan series itu. 

Bismillah.

Okey, jadi buku biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq karya Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi ini jumlah halamannya ada 690. Selama baca, ada poin-poin yang menurutku perlu di-highlight. Jadi, melalui postingan blog kali ini, aku mau membagikan poin yang penting itu, supaya kita semua tetap dapat intisari dari biografi beliau. Namun, kalau ada yang mau baca biografinya secara langsung, tetap sangat disarankan!



---

1)

Abu Bakar Ash-Shiddiq punya julukan yang semuanya menunjukkan pengertian luhurnya derajat dan kedudukan serta kemuliaan jejak langkah dan nasab. Yaitu: 

  1. Al-'Atiq: Diberikan kepada beliau oleh Nabi Muhammad ﷺ saat beliau berkata, "Kamu adalah 'atiqullah (hamba yang dimerdekakan dan dibebaskan Allah) dari neraka."
  2. Ash-Shiddiq: Abu Bakar selalu membenarkan dan mempercayai Rasulullah, tanpa pernah bersikap agak bimbang sedikitpun, serta senantiasa berkomitmen pada kebenaran dan kejujuran, tanpa pernah melakukan hal-hal yang tidak baik
  3. Ash-Shahib: Diriwayatkan dalam At-Taubah ayat 40. Shahib artinya teman, kawan. 
  4. Al-Atqa: orang yang paling bertakwa
  5. Al-Awwah: orang yang sangat takut kepada Allah ﷻ 
2) 

Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata:
"Maka, jika aku melakukan langkah yang baik, maka dukung dan bantulah aku. Namun jika aku melakukan langkah yang salah dan keliru, maka koreksi dan luruskan aku."

3) 

Dari halaman 261, terdapat kalimat:
"Seorang pemimpin yang bertakwa, shaleh, bersih, cerdas, dan adillah yang mendidik umatnya di atas landasan akhlak yang lurus. Adapun jika seorang pemimpin kehilangan kecerdasan dan akal yang waras serta menjadi salah satu orang tolol, ia akan menebarkan perbuatan keji di tengah-tengah kaumnya, begitu gigih melindungi dan mempertahankan kekejian itu dengan segenap kekuatan, otoritas, aturan-aturan dan undang-undang, memerangi nilai-nilai dan akhlak yang terpuji, serta menggiring kaumnya menuju ke kubangan-kubangan perbuatan tercela."

4) 

Abu Bakar berusaha agar kekhilafan yang ada tidak mengubah apa pun dari interaksi dan komunikasi sosialnya dengan orang lain, meskipun itu akan menyita waktu yang sebenarnya sangat ia butuhkan. Perbuatan itu menunjukkan kita tentang seberapa tingginya para sahabat menilai, memandang dan menghargai amal-amal kebajikan dan amal-amal sosial.

5)

Di antara nasihat Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah: Kegelapan ada lima dan pelita ada lima:

  1. Cinta dunia adalah kegelapan dan pelitanya adalah ketakwaan
  2. Perbuatan dosa adalah kegelapan dan pelitanya adalah taubat
  3. Kubur adalah kegelapan dan pelitanya adalah kalimat tauhid
  4. Akhirat adalah kegelapan dan pelitanya adalah amal saleh
  5. Shirath adalah kegelapan dan pelitanya adalah keyakinan dan keimanan
6) 

Signifikansi periode khulafaurrasyidin dalam dunia peradilan terlihat jelas dalam dua hal mendasar ini:
  1. Mempertahankan dan menjaga nash-nash periode kenabian dalam dunia peradilan, terikat penuh dengannya, berjalan dalam rel-relnya dan konsisten secara penuh terhadapnya
  2. Meletakkan sejumlah aturan dan regulasi peradilan baru untuk mengokohkan pilar-pilar Daulah Islamiyah yang luas dan menghadapi berbagai perkembangan terkini yang beragam

7)

Sumber hukum peradilan pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah:
  1. Al-Qur'an
  2. As-Sunnah An-Nabawiyah, termasuk putusan-putusan hukum Rasulullah
  3. Ijma dengan cara bermusyawarah, konsultasi, meminta masukan, pandangan dan pendapat para ulama
  4. Ijtihad, pertimbangan dan penilaian pribadi

8) 

Di halaman 377:
Abu Bakar menghabiskan masa pemerintahannya bersama para panglima perang. Ia meminta agar perilaku tentara itu sendiri merupakan sarana dakwah terbaik dalam tugas ini dan hendaknya sesuai dengan tujuan yang satu yaitu membela agama Islam.

9)

Tentang metode pembukuan Al-Quran, Zaid bin Tsabit adalah yang dipilih oleh Abu Bakar untuk melaksanakan tugas tersebut. Metodenya:
  • Dia tidak menulis Al-Qur'an kecuali jika benar-benar pernah ditulis di hadapan Nabi dan dihafal oleh para sahabat
  • Dia tidak hanya mengandalkan hafalan saja tanpa tulisan, karena khawatir hafalan saja akan terjadi kesalahan dan kekeliruan
  • Dia juga tidak menerima tulisan Al-Qur;an dari seorang kecuali setelah membawa dua saksi yang bersaksi bahwa tulisan itu ditulis di hadapan Nabi dan termasuk bacaan-bacaan Al-Qur'an yang diturunkan
10)

Di halaman 484:
Umat yang memiliki makna rabbani adalah ummat yang diikat oleh tali akidah tanpa memandang bahasa, jenis, warna kulit, dan kepentingan bangsa dekat.

11)

Di halaman 570:
Nasihat paling jitu adalah nasihat yang disaksikan oleh manusia melalui mata mereka, bukan dari apa yang didengar oleh telinga mereka; dan sebaik-baik pemberi nasihat adalah orang yang memberikan nasehat dengan perkataan dan perbuatannya

12)

Di halaman 572:
Janganlah kamu tempatkan rahasiamu di tempat tidak rahasia, sehingga urusanmu menjadi kabur. Apabila kamu melakukan musyawarah, berbicaralah dengan jujur, maka musyawarah akan menemukan kebenaran. Janganlah bersedih (atau emosi) jika ada yang menentang pendapatmu sehingga kamu akan terbawa untuk mengikuti hawa nafsumu.

13) 

Di halaman berikutnya, masih pembahasan tentang musyawarah: 
  • Janganlah kamu duduk berlama-lama bersama orang-orang yang berbicara tidak ada manfaatnya, namun duduklah bersama orang-orang yang jujur dan berlaku amanat. Bersikaplah dengan ramah dalam perjumpaah dan jangan menghindar ketika bertemu orang
  • Jauhilah sifat ghulul (serakah), karena serakah itu mendekatkan pada kufur dan menjauhkan keberuntungan. 
14)

Ada petuah-petuah kebijakan. Banyak hal yang sudah kita ketahui tentang seorang pemimpin, namun yang satu ini mungkin kadang luput diterapkan sementara yang lainnya sudah menjadi hal yang lazim: 
"Hendaknya pemimpin tidak boleh mengabaikan untuk duduk bersama dengan orang-orang yang bersenda gurau yanghanya membahasa kepentingan duniawi saja. Mereka ini, walau pemimpin berkata dan menyanjung mereka dengan ramah, berlamalama dengan mereka dapat menghalangi berpikir serius mengenai permasalahan-permasalahan krusial. Pemimpin tidak akan menyadari hal itu kecuali musibah telah menimpanya dan menimpa orang-orang yang dimpimpinnya."

15)

Strategi-strategi perang Abu Bakar yang kemudian menjadi faktor turunnya pertolongan Allah ﷻ dan kemenangan membuat kokoh kaum muslimin:
  1. Tidak merangsek ke negeri musuh sampai negeri tersebut benar-benar dekat bagi pasukan muslimin. Contoh saat penaklukkan Irak dan Syam
  2. Mobilisasi militer dan konsentrasi pada kekuatan. 
  3. Menertibkan prosedur pemberian bantuan bagi pasukan
  4. Pembatasan taget dari suatu peperangan. Menekankan tujuan penaklukkan adalah menyebarkan Islam dan menyampaikannya kepada publik dengan cara memberantas orang-orang yang lalim. Sebelum melakukan penyerangan, musuh ditawari tiga hal: masuk Islam, membayar upeti, atau peperangan 
  5. Memberikan prioritas pada beberapa operasi militer. 
  6. Mencabut kepemimpinan pasukan dari medan pertempuran. Contoh ketika Khalid bin Said gagal mengeban tugas menjadi pembantu kaum muslimin. Dia digantikan Ikrimah bin Abu Jahal
  7. Perkembangan metode-metode penyerangan. 
  8. Lancarnya koordinasi dan konsolidasi dengan parapanglima. Surat balasan dari Abu Bakar selalu cepat diterima sehingga tidak memberikan ruang bagi musuh untuk mengejutkan kaum muslimin
  9. Kecerdasan dan kepandaian khalifah 

16) 

Abu Bakar menanamkan perhatian ke dalam jiwa para pasukan atas hak yang telah diwajibkan Allah ﷻ 
  • Bertakwalah kamu kepada Allah dalam kondisi samarmu dan terangmu serta malulah kepada Allah dalam kondisi sunyi senyapmu. Sebab Allah melihat perbuatanmu
  • Sungguh kamu telah melihatku sendiri memilihmu mengalahkan orang-orang yang lebih dahulu darimu dan lebih dahulu mendapat kehormatan daripadamu
  • Jadilah kamu sebagai pekerja akhirat dan mendasarkan perbuatanmu karena Allah semata
  • Jadilah kamu sebagai orang tua bagi orang-orang yang bersamamu
  • Kerjakan salat jika sudah tiba waktunya, serta kumandangkan azan
  • Janganlah kamu salat kecuali dengn mengumandangkan azan terlebih dahulu yang bisa didengar para pasukan
  • Bertakwalah kamu kepada Allah apabila kamu berjumpa dengan musuh
  • Wajibkan kepada para sahabat untuk membaca Al-Qur'an
  • Larang mereka dari mengingat masa jahiliyah beserta pernak-erniknya. Sebab yang demikian itu bisa menyebabkan permusuhan di antara mereka
  • Berpalinglah kamu dari gemerlapnya dunia sampai kamu bisa bertemu dengan orang-orang sebelum kamu
  • Jadilah kamu para pemimpin yang dipuji dalam Al-Qur'an

17)

Syair Aisyah ketika Abu Bakar dalam kondisi sakaratul maut,
"Demi umurmu, sesungguhnya tidak ada guna kekayaan bagi seseorang. Ketika dada terasa sempit dan susah bernafas."

Yang dibalas oleh sang ayah,
"Jangan katakan seperti itu wahai Ummul Mukminin. Namun katakanlah, "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." (Qaf: 19)

---

Demikianlah beberapa poin penting menurutku yang kucatat saat membaca biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sungguh luar biasa hidupnya dan kiprahnya sebagai pemimpin. Semoga ada yang bisa kita teladani dari beliau. Masyaa Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cumlaude dan IPK tertinggi

mimpi mimi apa?