Naya dan Rantau: I'm happy, so this is the end
namun rupanya dengan Rantau, Naya tak boleh sedikit pun berharap. baru beberapa hari lalu ia merasa sedikit GR karena Rantau menjadikannya alasan memasang status BBM, Naya mendapat info mencengangkan lainnya dari Tatia.
"he's deeply in love with the girl..." ujar Tatia di suatu sore saat mereka mengerjakan tugasnya di Green T, salah satu tempat favorit mereka. tempat nongkrrong cantik ketika akhir bulan.
"hmm?"
"...and desperately broken heart,"
"hah?" Naya mengangkat kepalanya dari depan laptop yang sedang ia pandangi. kaget mendengar berita Tatia yang terdengar begitu kontradiktif.
"dia cerita ke gue..." kata Tatia pelan. ketika Naya terlihat tidak akan menyelanya sedikit pun, Tatia melanjutkan. "...dia suka sama seseorang. emang sih gak banyak orang yang tau. siapa orang yang dia suka, gue juga gak tau, jangan tanya gue. kayaknya sih dia niat serius, walaupun mungkin gak sekarang karena dia juga belum lulus. tapi... ternyata itu cewe udah mau nikah gitu sama cowo lain,"
Naya terdiam, berusaha mencerna kata per kata yang diucapkan oleh Tatia.
"jadi... dia patah hati karena cewe yang dia suka mau nikah sama cowo lain?"
Tatia mengangguk.
"oh. sampaikan salam sabar untuk yang sedang patah hati," kata Naya tenang lalu memandang laptopnya lagi.
Tatia kebingungan. "lo gak seneng denger kabar ini? kan jadinya lo bisa lanjut lagi sama Rantau?!"
"hahaha enggak tuh. biasa aja. gatau Ti, gue udah males aja sama apapun yang berhubungan sama Rantau," Naya menggeleng. padahal dalam hati Naya ia sungguh masih menyukai Rantau, namun apa yang terjadi akhir-akhir ini (kenyataan bahwa Rantau menyukai perempuan lain, Rantau tidak menyapanya lebih dulu, dan sikap Rantau yang juga menjauh) membuat Naya sebal, kesal, sedih, kecewa, sakit hati, dan terhina. ia bingung. apa Rantau tahu kalau Naya menyukainya? lantas ia menjaga jarak dan menjauh? Naya menghelea nafas. seharusnya jika memang ia hanya ingin berteman saja dengan Naya, dia tidak perlu bersikap seperti itu. toh ketika Naya tahu Rantau memiliki perempuan lain yang dicintainya, Naya siap mundur. Naya rasa juga Rantau tahu tentang itu. hanya saja sikap Rantau malah menjadi seperti ini, Naya sungguh sangat kesal dan tidak mengerti.
"bagus Nay! gue juga baru tau kalau ternyata banyak cewe yang jadi korbannya Rantau!" tiba-tiba Tatia berkata dengan berapi-api.
"HAAAAH?" Naya menatap Tatia lagi. kali ini dengan tatapan tidak percaya.
"iya! gue kemarin ngobrol-ngobrol sama temen gue anak FE. katanya banyak yang kenal sama Rantau, terus deket gitu, ngobrol sana sini, sering jalan bareng, terus pas cewenya udah suka banget, ditinggalin deh," Tatia berkata dengan muka sebal.
alih-alih makin sedih, Naya hanya tertawa. Tatia sampai kebingungan.
"kok lo malah ketawa sih?"
"gak apa-apa kok," Naya menutup mulutnya dengan kedua tangan.
lama kelamaan Tatia ikut tertawa juga. "hahaha. parah lo Nay ngetawain dia. tapi orang yang suka nyakitin hati oang lain emang pantes kena batunya,"
Naya mengangguk-angguk. sore itu mereka habiskan dengan tertawa.
***
malam itu Naya berdoa, "Ya Allah, Engkau Yang Maha Mengetahui, Maha Membolak-balikkan Perasaan, Engkau tentu tahu bahwa aku masih menyimpan perasaan kepada Rantau, namun aku juga tahu bahwa aku dan dia tidak akan berakhir bahagia. Ya Allah, jika memang dia bukan untukku, ikhlaskanlah aku untuk menjauh darinya, melepaskan kenangan apapun tentangnya. biarlah kami menjalani hidup masing-masing dengan bahagia. pertemukanlah aku dengan orang yang memang Engkau takdirkan untukku."
Naya meraih Fanning, memandang sekilas nama Rantau yang masih bertengger di contact list BBM-nya. tersenyum sedikit, Naya lalu memilih menu "Delete Contact". mendeklarasikan "perpisahan"nya dengan Rantau.
Naya siap menjalani hari-hari baru.
Komentar