i never had a dream sounds pathetic, right? but i don't take it as a dream. i name it as a things i have to reach, a goal, something big i must have in the future someday, i had a conversation with my friend, Odi. he told me about his dream in BEM UI this year. and then he ask me, "what's your dream?" then i say, "i don't have. i only have target and things to do." he said, "pathetic, huh?" and then i defense. i said that my dream in organization is to be a member in BEM UI. now i have reach my dream, become a member of BEM UI for almost 4 years. its time for me to walk it well. but after the discussion, i think a lot. i try to remember what i want. something that people think its a dream. maybe i should change how i name it. i have many things i want. maybe that's what people say: dream 1. i want to have a school. a school with great facility and education system for child who don't have money 2. i want to be a miss universe . but the...
Aku selalu ingin tahu bagaimana rasanya menampar orang. Sakitkah? Puaskah? Merasa bersalah? Atau malah tak merasakan apapun? Rasa penasaranku sekarang sudah terbayar sudah. Menampar orang rasanya sakit, karena aku melakukannya dengan sekuat tenaga. Sehingga menimbulkan bekas merah yang begitu besar di pipinya. Sekaligus aku merasa bersalah. Did I do wrong? Namun ketika sekali lagi aku berpikir alasanku melakukan hal itu, aku merasa puas. Puas menampar pipi seorang Gasendra Wiratanika. *** "Samahita Purwadijaya! Wake up, kebo!" "Shut up," seru Ama. Menarik kembali selimut yang tadi ditarik oleh Titha, Pratitha Soedarman, sahabatnya. Yang cantik namun tampilannya mirip Agung Hercules. "Bangun dong Amaaa," panggil Titha lagi, kali ini dengan gaya ala lagu 'bangun dong Lupus'. "Its Saturday for God's sake, Tit!" Ama akhirnya bangun, melemparkan tatapan jengkel pada Titha. "Hey dont call me Tit, doesnt sounds good," Titha memb...
Di bulan Ramadan ini, aku baru menamatkan sebuah buku yang isinya luar biasa, yaitu biografi dari salah satu khulafaur rasyidin: ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ. Ditamatkan di pelataran Masjid Salman ITB jam 03:37 dini hari. Tapi hey, salam dulu dong ya. ASSALAMU'ALAIKUM! Blog aku ini kayaknya udah berdebuuuu banget! Post terakhir sebelum ini adalah tahun 2022. Ya Allah, padahal blog ini salah salah satu sarana penulisan dan keluh kesahku. Sekarang, setelah bisa buka lagi, pengennya ngaktifin lagi media menulis ini. Karena menulis adalah hobiku nomor dua setelah membaca, jauh sebelum rutin nonton film-film dan series itu. Bismillah. Okey, jadi buku biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq karya Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi ini jumlah halamannya ada 690. Selama baca, ada poin-poin yang menurutku perlu di-highlight. Jadi, melalui postingan blog kali ini, aku mau membagikan poin yang penting itu, supaya kita semua tetap dapat intisari dari biografi beliau. Namun, kalau ada yang mau baca biografi...
Komentar